Analisa Laju Pelapisan Chromming Terhadap Corrosion Rate Baja ST 40 Chromming Plating Rate Analysis Against Corrosion Rate Steel ST 40

Main Article Content

Edi Widodo

Abstract

Korosi pada logam mengakibatkan penurunan mutu bahan logam, akibat reaksi elektrokimia antara permukaan logam dengan lingkungan sekitarnya.Baja ST 40 merupakan logam yang umum dipakai dalam industri dan peralatan rumah tangga. Pelapisan khrom secara elektroplating pada bahan ini dapat meningkatkan kekerasan dan mencegah terjadinya kontak langsung material dengan lingkungan luar, dengan demikian reaksi oksidasi penyebab korosi dapat dihindari. Laju pelapisan memberikan pengaruh terhadap kualitas permukaan logam, meliputi kekerasan dan ketahanan terhadap korosi. Laju pelapisan dengan khrom diukur dengan parameter perubahan suhu dan arus selama proses elektroplating. Spesimen dari masing parameter memberikan rata-rata laju pelapisan. Laju pelapisan tertinggi dicatat pada kondisi pelapisan selama 10 menit dengan rata-rata laju pelapisan dari tiga spesimen sebesar 5,3 gram. Sedangkan laju terendah pada pelapisan selama 25 menit dengan rata-rata laju pelapisan sebesar 2,5 gram. Laju korosi logam baja ST 40 diperoleh nilai terbesar pada spesimen dengan waktu pelapisan 5 menit, sebesar 235,37 mpy. Sedangkan laju korosi terendah pada spesimen ke dengan lama pelapisan 20 menit sebesar 50,02 mpy.

Article Details

Section
Articles

References

S. R. Yulianto and E. Widodo, “Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Proses Pelapisan Nikel Khrom Terhadap Kualitas Ketebalan Dan Kekerasan Pada Baja St 40,” in SNFT UMSIDA, Indonesian, 2013, vol. 2, no. 2013, pp. 145–150. [2] A. Rustandi, M. Adyutatama, E. Fadly, and N. Subekti, “Corrosion Rate Of Carbon Steel For Flowline And Pipeline As Transmission Pipe In Natural Gas Production With Co2 Content,” Makara, Teknol., vol. 16, no. 1, pp. 57–62, 2012. [3] A. L. Murabbi and F. T. Industri, “Pengaruh konsentrasi larutan garam terhadap laju korosi dengan metode polarisasi dan uji kekerasan serta uji tekuk pada plat bodi mobil,” J. Tek. POMITS, vol. 1, no. 1, pp. 1–5, 2012. [4] I. G. A. Kade and I. K. Suarsana, “Prediksi laju korosi dengan perubahan besar derajat deformasi plastis dan media pengkorosi pada material baja Karbon,” J. Ilm. Tek. Mesin CAKRAM, vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2007. [5] I. K. Suarsana, “Pengaruh waktu pelapisan nikel pada tembaga dalam pelapisan khrom dekoratif terhadap tingkat kecerahan dan ketebalan lapisan,” J. Ilm. Tek. Mesin CAKRAM, vol. 2, no. 1, pp. 48– 60, 2008. [6] S. Raharjo, “Pengaruh Variasi Tegangan Listrik Dan Waktu Proses Electroplating Terhadap Sifat Mekanis Dan Struktur Mikro Baja Karbon Rendah Dengan Krom,” in Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, 2010, pp. 296–308. [7] D. Tarwijayanto, W. P. Raharjo, and T. Triyono, “Pengaruh Arus Dan Waktu Pelapisan Hard Chrome Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Tingkat Kekerasan Mikro Pada Plat Baja Karbon Rendah Aisi 1026 Dengan Menggunakan Cro3 250 Gr/Lt Dan H2so4 2,5 gr/lt Pada Proses Elektroplating,” Mekanika, vol. 11, no. Dc, pp. 109–115, 2013. [8] G. Rina and S. L. Butarbutar, “Analisis Laju Korosi Dengan Penambahan Inhibitor Korosi Pada Pipa Sekunder Reaktor Rsg-Gas,” In Seminar Nasional Vi Sdm Teknologi Nuklir, 2010, no. 18 November, pp. 615–620. [9] S. Hermawan, Y. Rizky, A. Nasution, and R. Hasibuan, “Penentuan Efisiensi Inhibisi Korosi Baja Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Kakao ( Theobroma cacao ),” J. Tek. Kim. USU, vol. 1, no. 2, pp. 31–33, 2012. [10] D. M. Sari, S. Handani, Y. Yetri, J. Fisika, F. Mipa, and U. Andalas, “Pengendalian Laju Korosi Baja St-37 Dalam Medium Asam Klorida dan Natrium Klorida Menggunakan Inhibitor Ekstrak Daun Teh ( Camelia Sinensis ),” J. Fis. Unand, vol. 2, no. 3, 2013. [11] E. Widodo and S. R. Yulianto, “Optimization of Temperature Nickel Chrome Coating to Get Best Quality of Hardness and Thickness of Steel ST 40,” in Proceeding of International Conference on Green Technology, 2014, pp. 88–90.