R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal | Vol.9 No.2/2024
ISSN online (2528-3723)
http://doi.org/10.21070/rem.v9i2.1711
Copyright © 2024 Author [s]. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (CC BY). The use, distribution or
reproduction in other forums is permitted, provided the original author(s) and the copyright owner(s) are credited and that the original publication in this journal is cited,
in accordance with accepted academic practice. No use, distribution or reproduction is permitted which does not comply with these terms
Analisis Distribusi Air Gedung A di Lingkungan Universitas Widyatama
Nia Nuraeni Suryaman1*, Udin Komarudin2, Martoni3, Adhita Prasetia4, Heru Santoso5, A’rasy
Fahruddin6
*Email corresponding author: nia.suryaman@widyatama.ac.id
1,2,3,4,5Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama, Bandung
6Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Article history: Received: 9 Agustus 2024 | Revised: 25 November 2024 | Accepted: 26 November 2024
Abstract. The need for clean water increases every year, while the means to provide clean water require planning.
The importance of water in the realm of education is comparable to that of household needs. Water on the 3rd and
4th floors of Building A often doesn't flow. The aim of this research is to identify the root cause of the insufficient
water flow on the 3rd and 4th floors of Widyatama University Building A, and to devise a solution for the water flow
distribution system. The research employs a variety of methods, including literature review, data collection, data
analysis, results analysis, and interpretation. The conclusion is that the water drainage on the 3rd and 4th floors is
0.612 L/s and 0.510 L/s, which is below the standard (0.9–2 L/s). The drainage of water in the main pipe was uncertain
based on its diameter. The solution to this problem is to install booster pumps on the 3rd and 4th floors. The next
solution is to change the main pipe diameter to 1 1⁄4".
Keywords - Clean water; booster pump; water flow distribution
Abstrak. Kebutuhan air bersih meningkat setiap tahunnya, sedangkan sarana untuk menyediakan air bersih
memerlukan perencanaan. Sama halnya dengan kebutuhan rumah tangga, kebutuhan air di dalam dunia pendidikan
pun penting. Air di Lantai 3 dan 4 Gedung A seringkali tidak mengalir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
penyebab tidak adanya aliran air di Lantai 3 dan 4 Gedung A Universitas Widyatama dan solusi jalur distribusi
aliran air. Metode yang digunakan adalah studi literatur, pengumpulan data, analisis data, hasil dan pembahasan.
Kesimpulannya adalah debit air pada lantai 3 dan 4 yaitu sebesar 0,612 L/s dan 0,510 L/s berada di bawah standar
(0,9 – 2 L/s). Terjadi ketidakrataan debit air di pipa utama berdasarkan diameternya. Solusi permasalahan ini adalah
dengan penambahan pompa booster di Lantai 3 dan 4. Solusi selanjutnya adalah penggantian diameter pipa utama
menjadi 1¼”.
Kata Kunci – Air bersih; pompa booster; distribusi aliran air
PENDAHULUAN
Salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari adalah air bersih.
Dalam konteks bangunan gedung, sistem distribusi air bersih memainkan peran penting dalam memastikan bahwa air
bersih yang berkualitas tinggi tersedia bagi penghuni. Jalur distribusi air bersih yang efisien dan efektif tidak hanya
menjaga kesehatan dan kenyamanan penghuni, tetapi juga membantu mengelola sumber daya air dengan lebih baik
[1].
Dalam bangunan gedung, sistem distribusi air bersih biasanya terdiri dari beberapa komponen utama, seperti
sistem penyimpanan, sumber air, dan jaringan pipa yang mengalirkan air ke berbagai titik penggunaan. Desain sistem
distribusi air yang baik harus mempertimbangkan tekanan dan kualitas air, serta kemudahan pemeliharaan dan
perbaikan [2][3]. Selain itu, masalah yang muncul dalam manajemen sistem distribusi air bersih juga harus
dipertimbangkan. Beberapa masalah tersebut meliputi kebocoran pada jaringan pipa, pencemaran sumber air, dan
perubahan dalam permintaan air yang dapat mempengaruhi ketersediaan air bersih [4].
Kelangkaan air di gedung perkuliahan menjadi masalah yang semakin penting, terutama di lingkungan kampus
yang padat dengan aktivitas. Untuk mendukung berbagai kegiatan akademik dan non-akademik, ketersediaan air
bersih yang memadai sangat penting. Debit air yang tidak mencukupi dapat mengganggu mahasiswa dan karyawan
serta mempengaruhi kualitas pendidikan. Kebocoran di sistem pipa adalah salah satu penyebab debit air yang rendah;
kekurangan pemeliharaan infrastruktur juga berkontribusi pada penurunan debit air yang tersedia [5][6].
Tidak dapat diabaikan betapa pentingnya perencanaan dan desain jalur plumbing yang tepat. Jalur plumbing yang
dirancang dengan baik akan mencegah kebocoran, penyumbatan, dan masalah lainnya yang dapat mengganggu
operasi gedung. Untuk memastikan ketersediaan air yang optimal dan pengelolaan limbah yang efisien, perencanaan
sistem plumbing harus mempertimbangkan jumlah pengguna, jenis fasilitas, dan kondisi lingkungan [7]. Pemeliharaan
dan inspeksi rutin sistem pipa juga sangat penting untuk mencegah kerusakan dan biaya perbaikan yang tinggi. Dengan